Sabtu, 11 Desember 2010

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan

Salah satu ciri organisme hidup adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan dari kecil sampai menjadi besar dan dewasa. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan volume (ukuran, massa, tinggi, dan panjang) yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali semula). Pertumbuhan dapat dinyatakan secara kuantitatif, yaitu dapat dinyatakan dengan satuan bilangan. Adapun perkembangan merupakan proses menuju kedewasaan atau kematangan yang bersifat reversible (dapat kembali semula). Perkembangan dinyatakan secara kualitatif (tidak dapat dinyatakan dengan satuan bilangan).

  1. Pertumbuhan Primer

    Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi dari aktivitas sel-sel meristem primer. Pertumbuhan ini menyebabkan batang dan akar bertambah tinggi dan panjang. Pertumbuhan primer terjadi pada ujung akar dan ujung batang. Daerah pertumbuhan dan perkembangan pada ujung daun dan ujung akar menurut aktivitasnya dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut.

    1. Daerah pembelahan sel, yaitu pada bagian ujung. Sel-sel daerah ini aktif membelah terus atau bersifat meristematis.
    2. Daerah pemanjangan sel, yaitu pada bagian belakang daerah pembelahan. Tiap sel selalu memanjang dan membesar.
    3. Daerah diferensiasi, yaitu daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel yang berstruktur dan mempunyai fungsi khusus sampai menjadi permanen/dewasa.

    Pertumbuhan primer dapat diukur dan dinyatakan dengan persentase, berat kering, kurva tumbuh dan kecepatan tumbuh. Alat untuk mengukur pertumbuhan disebut busur pertumbuhan atau auksanometer.


     

  2. Pertumbuhan Sekunder

    Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang terjadi sebagai hasil aktivitas dari jaringan meristem sekunder sehingga menyebabkan pertumbuhan yang senantiasa membesar. Pertumbuhan ini terjadi pada kambium dan kambium gabus. Jaringan kambium memiliki kemampuan membelah ke arah luar membentuk floem dan ke arah dalam membentuk xilem. Xilem dan floem yang terbentuk dari aktivitas kambium disebut xilem sekunder dan floem sekunder. Aktivitas ini menyebabkan diameter batang bertambah besar. Pertumbuhan ini merupakan pertumbuhan sekunder. Aktivitas pembentukan floem dan xilem dipengaruhi oleh musim. Jika kemarau terbentuk tipis dan jika penghujan terbentuk tebal sehingga perbedaan pertumbuhan ini membuat formasi lingkaran yang disebut lingkaran tahun.


     

  3. Perkecambahan
    Apabila sebuah biji kacang tanah atau jagung yang berkecambah kita belah maka akan ditemukan calon individu baru yang dilengkapi dengan cadangan makanan. Bagian-bagian dari embrio biji adalah sebagai berikut.
    1. Pada tumbuhan monokotil
      1. Plumula (calon batang dan daun yang dilindungi oleh koleoptil).
      2. Kotiledon (skutelum sebagai cadangan makanan).
      3. Radikula (calon akar yang dilindungi oleh keleorizha).
    2. Pada tumbuhan dikotil
      1. Plumula (calon batang, daun, bunga dan buah).
      2. Epikotil (bagian embrio di sebelah atas perlekatan daun biji).
      3. Kotiledon (berisi cadangan makanan).
      4. Hipokotil (bagian embrio di sebelah bawah perlekatan daun biji).
      5. Radikula (calon akar).

Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibagi dua tipe, yaitu sebagai berikut.

  1. Hipogeal

    Terjadi pertumbuhan memanjang dari epikotil sehingga plumula keluar menembus kulit biji muncul di atas tanah, sedangkan kotiledon tetap di dalam tanah. Contohnya kacang kapri (Pisum sativum).

  2. Epigeal

    Terjadi pertumbuhan memanjang dari hipokotil sehingga plumula dan kotiledon terdorong ke atas permukaan tanah. Contohnya kacang hijau dan kacang tanah (Arachis hypogea).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar